share

Digitalisasi sebagai Pendorong Transformasi Bisnis Modern: Studi Kasus PT. Nusantara Card Semesta

Digitalisasi kini telah menjadi faktor utama yang mendorong perubahan signifikan di dunia bisnis modern. Proses transformasi digital tidak hanya mengubah cara kerja perusahaan, tetapi juga mempengaruhi bagaimana perusahaan berinteraksi dengan pelanggan, menyesuaikan diri dengan dinamika pasar, dan mengoptimalkan keseluruhan operasional mereka. Teknologi digital memberi peluang besar bagi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mempercepat respons terhadap perubahan pasar, dan pada akhirnya, menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik dan relevan di era yang semakin kompetitif ini.

Direktur Utama PT. Nusantara Card Semesta (NCS), Reni Sitawati Siregar, menekankan pentingnya adopsi teknologi digital dalam menghadapi persaingan dan merespons kebutuhan pasar yang terus berubah. “Jika perusahaan mengadopsi teknologi digital, mereka akan mendapatkan efisiensi yang lebih besar, kegiatan operasional yang lebih fleksibel, pengambilan keputusan yang lebih cepat, dan pada akhirnya peningkatan pendapatan,” jelasnya dalam sebuah keterangan resmi. Pernyataan ini menggambarkan bagaimana teknologi digital kini menjadi elemen esensial yang tidak hanya mendukung, tetapi juga mendorong perkembangan bisnis di berbagai industri, termasuk di bidang logistik seperti yang dijalankan NCS.

NCS sendiri telah memulai langkah transformasi digital sejak 2017 dengan peluncuran aplikasi MyNCS. Aplikasi ini didesain untuk meningkatkan kemudahan bagi pelanggan dalam mengakses layanan pengiriman yang disediakan oleh perusahaan. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat melakukan pengecekan ongkos kirim, menemukan lokasi cabang terdekat, dan bahkan mengatur jadwal pengiriman barang atau makanan sesuai kebutuhan mereka. Seiring dengan pertumbuhan basis pengguna yang mencapai lebih dari 25 ribu orang, aplikasi MyNCS menunjukkan hasil positif dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp19 juta pada bulan September saja. Didukung dengan antarmuka pengguna yang modern dan fungsional, aplikasi ini dirancang agar mudah diakses dan ramah pengguna. Selain itu, fitur lokasi cabang terdekat yang terintegrasi dengan peta (maps) juga memberikan kenyamanan lebih bagi pelanggan dalam menemukan layanan NCS.

Transformasi digital yang diterapkan oleh NCS tidak hanya terbatas pada aplikasi pelanggan, tetapi juga mencakup rencana pengembangan sistem sortir otomatis menggunakan teknologi robotic. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses penyortiran barang, yang merupakan salah satu bagian paling krusial dalam rantai logistik. Menurut Reni, NCS didukung oleh tim teknologi informasi internal yang bertanggung jawab penuh atas setiap tahap digitalisasi, mulai dari tampilan depan (front end) hingga dukungan di balik layar (back end). Dengan sumber daya yang kuat dan pengembangan yang dilakukan secara mandiri, NCS berupaya memastikan bahwa setiap aspek digitalisasi berjalan sesuai dengan kebutuhan dan standar perusahaan.

Selain fokus pada pengembangan internal, NCS juga menjalankan inisiatif digitalisasi yang menjangkau masyarakat luas melalui program “Pesantren Melek Digital.” Program ini dijalankan bersama Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI) sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang memegang peran penting dalam pendidikan dan pemberdayaan masyarakat, terutama di era digital. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan agama yang memiliki pengaruh besar di masyarakat, sering kali menghadapi tantangan dalam memanfaatkan teknologi secara optimal. Oleh karena itu, NCS bersama KOMISI berinisiatif mengunjungi 12 pesantren di Pulau Jawa dari bulan September hingga pertengahan Oktober untuk memberikan edukasi dan berbagi pengetahuan mengenai pentingnya transformasi digital. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan digital pesantren sehingga mereka dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan turut berkontribusi dalam pengembangan ekonomi masyarakat.

Program “Pesantren Melek Digital” ini juga selaras dengan Program Kemandirian Pesantren, yang merupakan salah satu prioritas Kementerian Agama sejak 2021. Program Kemandirian Pesantren bertujuan untuk membangun pesantren yang memiliki fondasi ekonomi kuat dan berkelanjutan, sehingga dapat menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat dengan optimal. NCS, dalam perannya sebagai perusahaan logistik yang berkomitmen pada transformasi teknologi, turut mendukung program ini dengan membuka peluang kolaborasi bersama pesantren, salah satunya melalui kemitraan sebagai Agen NCS. Melalui kemitraan ini, pesantren akan dapat berfungsi sebagai perpanjangan tangan layanan pengiriman NCS, tidak hanya untuk keperluan para santri, pengajar, dan karyawan pesantren, tetapi juga untuk masyarakat sekitar yang ingin memanfaatkan layanan pengiriman.

Dengan pendekatan ini, NCS tidak hanya memperluas jaringan layanannya, tetapi juga memperkuat hubungan dengan komunitas yang lebih luas, memberikan manfaat ekonomi kepada pesantren, serta mendorong mereka untuk lebih mandiri secara finansial. Menutup keterangannya, Reni menyatakan bahwa NCS akan terus mendukung inisiatif-inisiatif digitalisasi di masyarakat, terutama di pesantren, untuk memperkuat sinergi antara bisnis dan pemberdayaan masyarakat di era digital ini.