New Delhi — Institut Teknologi India (IIT) kini bukan hanya pusat akademik, tetapi juga motor penggerak ekosistem deep‑tech nasional. Laporan terbaru menunjukkan bahwa IITs telah melahirkan lebih dari 12 startup unggulan yang berfokus pada teknologi masa depan, mulai dari kecerdasan buatan hingga eksplorasi ruang angkasa.
Startup seperti QNu Labs (keamanan kuantum), TuTr Hyperloop (transportasi futuristik), dan AgniKul Cosmos (peluncuran roket mini) menjadi contoh nyata bagaimana IITs mengubah riset akademik menjadi solusi komersial berdaya saing global.
IIT Madras, misalnya, mencatat rekor dengan menginkubasi lebih dari 100 startup deep‑tech hanya dalam satu tahun fiskal. Total valuasi ekosistem startup yang lahir dari kampus ini mencapai lebih dari ₹50.000 crore, menegaskan peran IIT sebagai pusat inovasi teknologi di Asia.
Selain teknologi ruang angkasa, sektor semikonduktor dan AI juga menjadi fokus. Startup berbasis IIT kini mengembangkan chip lokal dan platform AI untuk mengurangi ketergantungan pada impor, sekaligus memperkuat kedaulatan digital India.
Pemerintah India mendukung langkah ini melalui program Startup India dan kolaborasi dengan IITs, termasuk pendanaan ventura khusus untuk deep‑tech. Dukungan kebijakan ini mempercepat transformasi riset menjadi produk komersial yang siap bersaing di pasar global.
Bagi masyarakat luas, keberhasilan IITs menunjukkan bahwa inovasi tidak hanya lahir dari Silicon Valley, tetapi juga dari ekosistem pendidikan yang kuat dan kolaborasi lintas sektor.
Dengan fondasi riset yang kokoh, jaringan alumni global, dan dukungan pemerintah, IITs diprediksi akan terus melahirkan startup yang mampu menjawab tantangan teknologi dunia.
