share

Thailand Tempati Posisi Kedua Negara Asia dengan Kunjungan Wisatawan Berulang Tertinggi

September 1, 2025

Oleh: Professional Review

Bangkok – Thailand menduduki peringkat kedua dalam daftar lima negara Asia dengan jumlah kunjungan wisatawan asing berulang tertinggi, menurut data terbaru platform digital Agoda untuk paruh pertama tahun 2025. Posisi pertama ditempati Jepang, sementara Vietnam dan Malaysia berada di peringkat lebih rendah meski menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Thailand selama ini dikenal sebagai destinasi utama wisatawan global, ditopang tarif penerbangan yang kompetitif, infrastruktur pariwisata yang mapan, serta keramahan penduduknya. Bahkan, sejumlah turis mancanegara mengaku telah berkunjung ke Thailand lebih dari sepuluh kali, menjadikan negara ini sebagai salah satu tujuan favorit jangka panjang.

Namun, sektor pariwisata Thailand kini menghadapi tantangan serius. Kasus penculikan aktor asal China, Xing Xing, pada Januari lalu serta ketegangan perbatasan dengan Kamboja yang meningkat hingga menimbulkan bentrokan mematikan bulan lalu telah menimbulkan kekhawatiran atas keamanan. Situasi tersebut berdampak langsung pada minat kunjungan wisatawan asing.

Menurut data Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand, jumlah kedatangan turis asing menurun 6,56% secara tahunan, menjadi 19,57 juta pada periode Januari–Juli 2025. Angka ini menunjukkan pelemahan di tengah meningkatnya kompetisi destinasi lain di Asia Tenggara.

Vietnam dan Malaysia justru mencatat tren positif. Malaysia menerima 16,9 juta wisatawan asing hanya dalam periode Januari–Mei 2025, menjadikannya destinasi paling ramai di kawasan. Sementara Vietnam mencatat lebih dari 12 juta wisatawan asing dalam tujuh bulan pertama, naik hampir 23% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Di tingkat kota, Bangkok tetap menjadi magnet wisatawan berulang bersama Da Nang (Vietnam), Bali (Indonesia), dan Hong Kong. Kehadiran kota-kota ini dalam daftar Agoda menunjukkan konsistensi daya tarik destinasi dengan identitas kuat dan fasilitas wisata yang mendukung.

Meskipun menghadapi penurunan, Thailand tetap memiliki basis wisatawan setia yang berkontribusi pada reputasinya di sektor pariwisata global. Pemulihan penuh akan sangat bergantung pada stabilitas keamanan domestik dan upaya pemerintah dalam mengelola citra internasionalnya.

Jika tren kompetisi di kawasan berlanjut, Thailand perlu memperkuat strategi diferensiasi dan memastikan bahwa pengalaman wisatawan tetap unggul di tengah persaingan yang semakin ketat.