Kuala Lumpur — Sunway Group, salah satu konglomerat terbesar Malaysia, memperkuat strategi inovasi dengan meluncurkan Sunway iLabs dan corporate venture capital (VC) arm sejak 2017–2018. Langkah ini dipicu oleh penyesalan karena melewatkan kesempatan berinvestasi di Grab pada masa awal.
Evan Cheah, Deputy President Sunway Bhd, menekankan bahwa 13 unit bisnis Sunway—mulai dari rumah sakit, universitas, properti, hingga konstruksi—menjadi nilai tambah bagi startup yang masuk ekosistem. “Kami bisa membuka pintu ke pelanggan nyata, bukan sekadar ruang konferensi,” ujarnya.
Strategi Sunway iLabs berfokus pada integrasi lintas sektor. Contohnya, rumah sakit Sunway dirancang dengan nuansa hotel dan mal karena tim properti, hospitality, dan konstruksi bekerja bersama. Pendekatan ini kini diperluas ke startup, seperti penerapan AI radiologi untuk meningkatkan akurasi layanan kesehatan.
Salah satu keberhasilan awal adalah investasi pada startup enabler e‑commerce yang membantu tenant mal Sunway masuk ke Shopee dan Lazada. Saat pandemi COVID‑19, permintaan melonjak, startup tersebut diakuisisi perusahaan media Inggris, dan Sunway mencatat exit dengan 3x return.
Cheah merangkum tiga pelajaran penting bagi korporasi lain yang ingin membangun VC:
- Dukungan senior leadership sebagai sponsor utama.
- Quick wins yang menunjukkan hasil nyata, bukan sekadar valuasi di atas kertas.
- Kontinuitas investasi meski melewati masa sulit, seperti saat COVID‑19.
Dengan Bursa Malaysia yang semakin agresif dan ekosistem startup ASEAN yang berkembang, Sunway optimistis akan lahir lebih banyak kesuksesan teknologi regional. “Jika datang dari AI startup, valuasi bisa 100x lebih besar,” kata Cheah.
