share

Startup Malaysia Hadapi “Musim Dingin” Modal Ventura di Tengah Ketidakpastian Global

November 20, 2025

Oleh: Professional Review

Kuala Lumpur — Ekosistem startup Malaysia tengah menghadapi krisis pendanaan serius seiring mundurnya modal ventura dari Asia. Setelah sempat menikmati limpahan dana, kini para pendiri harus bersaing memperebutkan sumber dana yang semakin menyusut akibat ketidakpastian ekonomi global dan perlambatan pertumbuhan Tiongkok.

Menurut KPMG, pendanaan modal ventura di Asia hanya mencapai US$51,2 miliar dalam sembilan bulan pertama 2025, jauh turun dari rekor US$194 miliar pada 2021. Malaysia sendiri hanya mencatat investasi senilai US$50,6 juta dari 32 kesepakatan pada semester pertama tahun ini, menegaskan betapa dalamnya “musim dingin” pendanaan.

Investor lokal menyoroti masalah struktural. Bikesh Lakhmichand dari 1337 Ventures menyebut Malaysia kerap dipandang sebagai pasar proof‑of‑concept, bukan hub regional. Persepsi ini membuat startup sulit mengakses pendanaan lintas negara, meski mereka sudah dominan di pasar domestik.

Kehati‑hatian investor semakin tajam setelah skandal seperti kasus eFishery di Indonesia, yang dilaporkan melebihkan pendapatan hampir US$600 juta. Dampaknya, pendanaan startup Indonesia anjlok 55 persen, memperburuk kepercayaan terhadap ekosistem Asia Tenggara.

Pemerintah Malaysia mencoba melawan tren ini lewat peta jalan KL20, dengan target menjadikan Kuala Lumpur salah satu dari 20 hub startup global pada 2030. Namun hasilnya masih terbatas, dengan pendanaan lebih banyak mengalir ke proyek berbasis pemerintah atau teknologi AI. Para pendiri menilai insentif investasi lokal dan perlindungan paten harus segera diperkuat.

Analis menekankan Malaysia perlu menyelaraskan kebijakan dan modal secara lebih efektif. Dorongan agar konglomerat mengadopsi teknologi lokal serta memperkuat kerja sama regional bisa menjadi kunci membangun ketahanan. Tanpa langkah tersebut, Malaysia berisiko tersisih karena investor lebih memilih pasar besar seperti Indonesia dan Vietnam.

Pada akhirnya, “musim dingin” modal ventura ini bukan sekadar hambatan sementara. Ia membuka kelemahan struktural ekosistem startup Malaysia dan menegaskan perlunya reformasi sistemik. Bagi para pendiri, bertahan kini bergantung pada inovasi, kredibilitas, dan kemampuan menavigasi iklim pendanaan yang semakin ketat.