share

Robert Kiyosaki Ungkap 3 Aset yang Tetap Ia Simpan Meski Krisis Finansial

September 29, 2025

Oleh: Professional Review

Jakarta — Dalam dunia investasi yang penuh ketidakpastian, strategi pengelolaan aset menjadi kunci untuk bertahan, bahkan di saat krisis ekonomi global melanda. Investor kawakan sekaligus penulis buku keuangan legendaris Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali menegaskan pentingnya memiliki aset tahan banting. Ia menyebutkan ada tiga aset utama yang tidak pernah ia jual meskipun kondisi ekonomi memburuk: emas, perak, dan Bitcoin.

“Saya membeli emas, perak, dan Bitcoin. Saya jarang menjual emas, perak, dan Bitcoin,” tulis Kiyosaki melalui akun media sosial X (Twitter), dikutip Selasa (2/9). Pernyataan tersebut sejalan dengan strategi investasinya selama bertahun-tahun, di mana ia memprioritaskan aset yang bersifat lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.

Menurut Kiyosaki, tiga aset tersebut menjadi “benteng terakhir” ketika perekonomian mengalami guncangan besar. Ketika pasar saham, obligasi, dan produk keuangan tradisional lain rentan terhadap krisis, emas, perak, dan Bitcoin justru menawarkan bentuk perlindungan nilai yang lebih stabil. “Di masa krisis atau ketika ekonomi tidak pasti, Anda perlu strategi keuangan yang kokoh. Ketiga aset ini adalah pertahanan terbaik terhadap potensi keruntuhan ekonomi,” ujarnya.

Kiyosaki juga memperingatkan potensi datangnya Depresi Hebat berikutnya, yang menurutnya dapat dipicu oleh kebijakan pemerintah AS, Departemen Keuangan, dan Federal Reserve. Ia menyebut ketiga lembaga tersebut sebagai “tiga antek” yang berperan dalam mengarahkan ekonomi ke arah yang berisiko. “[Karena] Gedung Putih, Departemen Keuangan AS, dan Fed, kemungkinan depresi hebat berikutnya [terjadi]. Mungkin perang. Masa-masa sulit akan segera tiba,” kata dia.

Meskipun terdengar pesimistis, Kiyosaki meyakini bahwa krisis besar justru bisa menjadi peluang emas bagi mereka yang siap secara finansial. Ia mendorong masyarakat untuk memperkuat literasi keuangan, membelanjakan uang dengan bijak, serta fokus berinvestasi pada aset yang memiliki nilai intrinsik. “Bagi mereka yang memiliki pola pikir yang benar dan siap, Depresi Hebat berikutnya akan menjadi saat terbaik dalam hidup mereka,” tambahnya.

Kiyosaki juga dikenal sebagai pengkritik keras kebijakan moneter konvensional dan lembaga keuangan pemerintah. Ia menilai bahwa ketergantungan pada instrumen investasi seperti uang fiat, saham, obligasi, reksa dana, dan ETF hanyalah jebakan bagi kelas menengah. Menurutnya, aset-aset tersebut tidak memberikan perlindungan nyata terhadap inflasi dan justru menciptakan penghasilan “palsu” yang mudah tergerus pajak.

Sebaliknya, ia percaya bahwa emas, perak, dan Bitcoin menawarkan ketahanan jangka panjang dan tidak bergantung pada sistem keuangan tradisional. Dalam pandangannya, strategi ini bukan hanya soal bertahan hidup saat krisis, tetapi juga membuka jalan menuju kebebasan finansial yang sesungguhnya.

Dengan meningkatnya risiko geopolitik dan ketidakpastian ekonomi global, pesan Kiyosaki menjadi relevan bagi para investor di seluruh dunia. Mempertahankan portofolio yang terdiversifikasi dengan aset keras dan digital bisa menjadi langkah strategis untuk menghadapi masa depan ekonomi yang tidak pasti.