share

Lebih dari Nobel: Mengenal Dunia Penghargaan Ilmiah Global

October 31, 2025

Oleh: Professional Review

Jakarta — Setiap Oktober, dunia menyoroti Nobel Prize sebagai puncak prestasi ilmiah. Namun, Nobel hanya mencakup tiga bidang sains: fisika, kimia, dan fisiologi/medis. Padahal, ilmu pengetahuan jauh lebih luas. Banyak penemuan penting di bidang matematika, komputer, lingkungan, hingga teknik tidak pernah masuk radar Nobel. Inilah mengapa muncul ratusan penghargaan lain yang sama bergengsinya, meski kurang populer di mata publik.

Salah satu contohnya adalah Lasker Awards, yang sering dijuluki “American Nobel” di bidang biomedis. Banyak penerima Lasker kemudian memenangkan Nobel, menunjukkan reputasi penghargaan ini sebagai barometer riset medis. Ada juga Breakthrough Prizes, didanai oleh tokoh teknologi seperti Sergey Brin dan Mark Zuckerberg, yang memberikan hadiah uang jauh lebih besar daripada Nobel, dengan fokus pada fisika fundamental, ilmu hayati, dan matematika.

Di bidang matematika, ada Fields Medal dan Abel Prize. Fields Medal diberikan setiap empat tahun kepada matematikawan di bawah usia 40, sementara Abel Prize hadir sebagai pengakuan seumur hidup, setara Nobel untuk matematika. Keduanya menutup celah yang ditinggalkan Nobel, yang memang tidak pernah mencakup matematika.

Bidang teknik dan teknologi juga punya panggung sendiri. Queen Elizabeth Prize for Engineering menyoroti inovasi yang mengubah kehidupan manusia, seperti internet atau MRI. Sementara itu, Turing Award dari Association for Computing Machinery (ACM) dianggap sebagai “Nobel‑nya ilmu komputer,” menghormati kontribusi fundamental dalam komputasi.

Selain itu, ada penghargaan yang menekankan isu global dan lingkungan, seperti Goldman Environmental Prize untuk aktivis lingkungan akar rumput, atau Kavli Prize yang fokus pada astrofisika, nanoteknologi, dan ilmu saraf. Semua ini menunjukkan bahwa ekosistem penghargaan ilmiah sebenarnya jauh lebih beragam daripada yang sering diberitakan media arus utama.

Refleksi

Fenomena ini memberi pelajaran penting: pengakuan ilmiah tidak tunggal. Nobel memang ikonik, tetapi bukan satu‑satunya tolok ukur prestasi. Bagi profesional, memahami spektrum penghargaan ini membantu melihat bagaimana dunia menilai kontribusi ilmiah dari berbagai sudut—mulai dari riset murni hingga dampak sosial. Dengan begitu, kita bisa lebih adil dalam mengapresiasi kerja keras ilmuwan di luar sorotan Nobel.