share

Langkah Strategis OpenAI Incar Chrome: Dinamika Pasar Pencarian Digital

May 21, 2025

Langkah Strategis OpenAI Incar Chrome: Dinamika Pasar Pencarian Digital

Jakarta — Langkah OpenAI yang mengindikasikan minat untuk mengakuisisi Google Chrome mengundang perhatian pelaku industri. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks persidangan antimonopoli yang melibatkan Google dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS), menandai titik strategis baru dalam kompetisi di sektor mesin pencarian dan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Departemen Kehakiman AS menuduh Google melakukan praktik monopoli di sektor pencarian dan iklan digital. Jika pengadilan memutuskan Google harus melepas sebagian aset, termasuk Chrome, OpenAI menyatakan kesiapan untuk mengambil alih. Kepala Produk ChatGPT, Nick Turley, menyampaikan ketertarikan ini dalam persidangan di Washington.

Langkah ini mencerminkan potensi pergeseran signifikan dalam lanskap industri teknologi. Chrome merupakan salah satu titik distribusi utama trafik digital global. Menguasai peramban ini dapat memberi keunggulan kompetitif besar bagi OpenAI dalam menyediakan layanan AI berbasis web dan pengumpulan data interaktif.

Selain itu, Turley menjelaskan bahwa OpenAI sebelumnya telah mencoba menjalin kerja sama dengan Google untuk mengakses teknologi pencariannya, namun ditolak. Saat ini, ChatGPT menggunakan Bing milik Microsoft sebagai sumber pencarian eksternal. Ketergantungan ini membatasi fleksibilitas produk dalam menjawab permintaan pengguna secara faktual dan real-time.

Dalam jangka menengah, penguasaan terhadap peramban seperti Chrome dapat memperkuat posisi OpenAI di pasar—tidak hanya sebagai penyedia teknologi AI, tetapi juga sebagai pengelola infrastruktur distribusi informasi. Implikasi strategis ini sangat penting mengingat perkembangan AI kini sangat terikat dengan ketersediaan data dan sistem pencarian yang efisien.

Dari sisi regulasi, usulan Departemen Kehakiman agar Google membuka akses data pencarian bagi pesaing juga menjadi kunci. Jika diwujudkan, hal ini dapat membuka ruang kompetisi yang lebih sehat dan mendorong lahirnya teknologi pencarian alternatif, termasuk dari pihak-pihak seperti OpenAI.

Google menanggapi gugatan ini dengan menegaskan bahwa mereka menghadapi persaingan kuat dari raksasa lain seperti Microsoft dan Meta. Namun kasus ini menunjukkan bahwa dominasi Google di ekosistem pencarian digital berpotensi menjadi titik tekan dalam pengembangan AI dan transformasi industri teknologi secara lebih luas.