share

Kolaborasi Strategis SIA dan Malaysia Airlines Disetujui CCCS dengan Syarat

July 18, 2025

Oleh: Professional Review

Singapura – Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) memberikan persetujuan bersyarat atas kerja sama komersial antara Singapore Airlines (SIA) dan Malaysia Airlines, yang mencakup koordinasi jadwal, penetapan harga, penjualan, pemasaran, serta ekspansi codeshare pada rute penerbangan antara Singapura dan Malaysia.

Persetujuan ini diumumkan pada Senin, 7 Juli, setelah proses peninjauan yang dimulai sejak Maret 2023. Kedua maskapai sebelumnya mengajukan permohonan kepada CCCS untuk memastikan bahwa kolaborasi ini tidak bersifat anti-persaingan. Dalam peninjauan lanjutan pada November 2023, keduanya juga menegaskan bahwa kerja sama tidak akan melibatkan anak usaha berbiaya rendah mereka, yaitu Scoot dan Firefly.

Menurut Kepala Eksekutif CCCS Alvin Koh, kerja sama ini dapat menghasilkan manfaat bagi konsumen dalam jangka panjang, asalkan dijalankan dengan komitmen yang menjaga struktur pasar. “Komitmen yang diberikan memungkinkan fleksibilitas untuk menanggapi perkembangan pasar, termasuk penambahan penerbangan antara Singapura dan Kuala Lumpur seiring meningkatnya permintaan,” ujarnya.

Namun demikian, CCCS mencatat bahwa koordinasi harga dan kapasitas berpotensi mengurangi persaingan di rute tersebut. Sebagai tanggapan, SIA dan Malaysia Airlines menyampaikan sejumlah komitmen, antara lain: mempertahankan kapasitas kursi mingguan seperti sebelum kerja sama, melaporkan jadwal dan kapasitas anak usaha LCC, serta menunjuk auditor independen untuk memastikan kepatuhan.

Setiap peningkatan kapasitas penerbangan juga diwajibkan memenuhi target kinerja tertentu dan memerlukan persetujuan CCCS serta Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM), sebagai regulator di sisi Malaysia.

Proses konsultasi publik atas komitmen ini berlangsung dari 11 Februari hingga 4 Maret 2025, tanpa adanya keberatan dari pemangku kepentingan industri.

Seorang juru bicara dari Singapore Airlines menyambut baik keputusan tersebut, namun menegaskan bahwa kerja sama ini masih menunggu persetujuan regulator dari pihak Malaysia sebelum implementasi penuh dapat dilakukan.