Dalam menyambut musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, melakukan inspeksi ke sejumlah ruas Tol Trans Jawa pada Rabu (20/11). Peninjauan ini mencakup jalur strategis dari Jakarta hingga Solo untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan pengguna jalan selama masa liburan yang diperkirakan akan meningkatkan volume kendaraan secara signifikan.
Ruas jalan tol yang menjadi fokus dalam peninjauan kali ini meliputi ruas Jakarta-Cikampek, Cikopo-Palimanan, Palimanan-Kanci, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, hingga Semarang-Solo. Selain mengevaluasi kondisi jalan, Diana juga memantau sejumlah Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area di sepanjang jalur tersebut, termasuk TIP A 102, TIP A 379, dan TIP B 456.
Dalam keterangan persnya pada Kamis (21/11), Diana menegaskan bahwa Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus berupaya meningkatkan kualitas dan kemantapan infrastruktur tol. Ia menekankan pentingnya penyelesaian perbaikan dan pelebaran jalan sebelum puncak arus libur dimulai.
“Kami memprediksi lonjakan kepadatan kendaraan akan terjadi pada periode 21 Desember hingga 4 Januari. Untuk itu, semua pekerjaan perbaikan harus selesai sebelum 15 Desember atau H-10 Nataru agar tidak mengganggu perjalanan masyarakat. Koordinasi dengan berbagai pihak terkait juga harus dilakukan secara intensif untuk memastikan kelancaran lalu lintas,” ujar Diana.
Peninjauan juga mencakup evaluasi fasilitas di TIP atau rest area yang kerap menjadi titik istirahat utama bagi para pengguna jalan tol. Diana menekankan agar BUJT memperhatikan aspek kebersihan, kelengkapan fasilitas, dan pengaturan parkir di area ini. Hal ini, menurutnya, sangat krusial untuk menciptakan kenyamanan dan mengurangi potensi kemacetan akibat kepadatan di rest area.
“Beberapa rest area yang kami kunjungi sudah dalam kondisi bersih dan tertata dengan baik. Harapan kami, saat libur Nataru nanti, kebersihan ini tetap terjaga, terutama di fasilitas toilet, tempat makan, dan area parkir. Pengaturan parkir harus diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang akhirnya menyebabkan kemacetan di jalan tol,” jelasnya.
Selain memastikan kesiapan infrastruktur, Diana juga mendorong integrasi teknologi untuk meningkatkan layanan informasi kepada masyarakat. Ia mengusulkan agar semua command center yang dimiliki BUJT diintegrasikan dalam satu aplikasi berbasis digital. Dengan sistem ini, masyarakat dapat mengakses informasi secara real-time terkait kondisi jalan tol di seluruh Indonesia, termasuk titik kepadatan yang memerlukan perhatian khusus.
“Nantinya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan mengoordinasikan pengembangan command center terintegrasi ini. Dengan demikian, kami dapat memantau kondisi tol secara real-time dan berkoordinasi langsung dengan Korlantas maupun Kementerian Perhubungan untuk menindaklanjuti masalah yang muncul,” imbuh Diana.
Tidak hanya menyoroti jalur tol, Diana juga meninjau penanganan Jalan Kaligawe, jalur nasional yang menghubungkan Semarang dan Demak. Jalan ini sering menjadi perhatian karena kerap terendam banjir rob yang mengganggu kelancaran transportasi. Menurut Diana, pemerintah telah memulai penanganan melalui peninggian jalan dan pemasangan pompa untuk mengatasi genangan air akibat hujan maupun rob.
“Kami sudah mulai melakukan langkah-langkah strategis seperti elevasi jalan dan pemasangan sistem pompa untuk mengalirkan air dengan lebih efektif. Dengan upaya ini, kami berharap Jalan Kaligawe dapat berfungsi optimal meski menghadapi ancaman banjir rob,” tutupnya.
Kementerian PUPR memastikan semua langkah tersebut diambil untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar selama libur akhir tahun yang menjadi salah satu puncak arus transportasi nasional. Inspeksi ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jalan di tengah tantangan infrastruktur yang ada.