share

Ilmuwan Ungkap Ekosistem Mikroba Raksasa di Bawah Permukaan Bumi

September 24, 2025

Oleh: Professional Review

Jakarta — Jauh di bawah kaki kita, terdapat dunia tersembunyi dengan skala mencengangkan: ekosistem dalam yang dipenuhi miliaran mikroorganisme. Temuan ini membuat para ilmuwan menjulukinya sebagai “Galapagos Bawah Tanah,” dengan potensi keragaman genetik yang menyaingi, bahkan melampaui, kehidupan di permukaan bumi.

Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union pada 2018. Para peneliti memperkirakan sekitar 70 persen total mikroba di planet hidup di bawah tanah. Secara keseluruhan, jumlah tersebut merepresentasikan 15 hingga 23 miliar ton karbon—ratusan kali lebih besar dibandingkan massa karbon seluruh manusia di permukaan bumi.

Mikroba ini sebagian besar terdiri dari bakteri dan archaea, meski para ilmuwan juga menemukan cukup banyak organisme eukarya. Salah satu contoh menarik adalah ditemukannya nematoda tak teridentifikasi di kedalaman 1,4 kilometer di sebuah tambang emas di Afrika Selatan. Temuan ini membuktikan bahwa kehidupan mampu bertahan di bawah tekanan ekstrem, suhu tinggi, ketiadaan cahaya, serta minim nutrisi.

Menurut Karen Lloyd, Associate Professor mikrobiologi di University of Tennessee, kemajuan metode pengambilan sampel ultra-dalam memungkinkan peneliti menemukan bukti kehidupan hampir di setiap titik yang diteliti. “Sepuluh tahun lalu, kami hanya mengambil sampel dari lokasi tertentu yang dianggap memungkinkan. Kini, bukti menunjukkan bahwa biosfer dalam jauh lebih luas dari perkiraan awal,” jelasnya.

Penelitian ini didasarkan pada puluhan studi dan sampel dari pengeboran hingga kedalaman 2,5–5 kilometer di kerak bumi, baik di dasar laut maupun daratan. Analisis menunjukkan bahwa volume biosfer dalam hampir dua kali lipat dari total volume semua samudra di permukaan bumi.

Kondisi ekstrem di kedalaman bumi sebelumnya dianggap mustahil bagi kehidupan. Namun, metabolisme unik mikroba dalam biosfer bawah tanah justru memungkinkan mereka bertahan, membuka perspektif baru dalam sains biologi.

Rick Colwell, ahli ekologi mikroba dari Oregon State University, menekankan bahwa studi biosfer dalam bukan hanya mengungkap batas kehidupan di bumi, tetapi juga memberi wawasan untuk eksplorasi kehidupan di luar planet. “Masih banyak yang belum kita ketahui tentang bagaimana kehidupan di kedalaman memengaruhi kehidupan di permukaan, dan sebaliknya,” ujarnya.

Dengan temuan ini, ilmuwan kini semakin yakin bahwa bumi masih menyimpan misteri kehidupan yang jauh dari jangkauan sehari-hari manusia. Eksplorasi ke depan bukan hanya memperluas pengetahuan kita tentang keanekaragaman hayati, tetapi juga memberi inspirasi dalam memahami potensi kehidupan di lingkungan ekstrim di luar bumi.