share

Forbes Rilis Daftar Forbes 400 Tahun 2025: Kekayaan Kolektif Capai Rekor $6,6 Triliun

October 2, 2025

Oleh: Professional Review

New York, Amerika Serikat – Forbes resmi merilis Forbes 400 edisi 2025, daftar tahunan ke-44 yang merangkum 400 orang terkaya di Amerika Serikat. Di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi, ancaman tarif, dan kenaikan suku bunga, para miliarder AS justru memecahkan rekor kekayaan baru dengan total kolektif mencapai $6,6 triliun, naik $1,2 triliun dibanding tahun lalu.

Tahun ini, ambang kekayaan untuk bisa masuk daftar elite tersebut melonjak tajam menjadi $3,8 miliar, atau naik $500 juta dari tahun sebelumnya — sekaligus menjadi batas tertinggi sepanjang sejarah Forbes 400. Peningkatan tajam ini menunjukkan betapa cepat kekayaan terkonsentrasi di kalangan miliarder, didorong oleh lonjakan pasar saham, inovasi teknologi, dan ekspansi aset digital.

Elon Musk mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya Amerika untuk tahun keempat berturut-turut dengan kekayaan mencapai $428 miliar — menjadi orang pertama yang menembus angka $400 miliar dalam sejarah daftar ini. Di posisi kedua, Larry Ellison berhasil menyalip Jeff Bezos yang turun ke peringkat keempat setelah tiga tahun bertahan di posisi dua. Pendiri Meta, Mark Zuckerberg, kini berada di peringkat ketiga.

Perubahan signifikan juga datang dari Donald Trump, yang kini menduduki posisi ke-201 setelah naik 118 peringkat dari tahun sebelumnya. Kekayaan mantan presiden AS tersebut melonjak menjadi $7,3 miliar dari $4,3 miliar, sebagian besar berkat kesuksesan investasinya di sektor kripto selama masa jabatan keduanya. “Tahun ini adalah yang paling luar biasa dalam empat dekade kami memantau kelas miliarder Amerika,” ujar Chase Peterson-Withorn, Senior Editor Forbes. “Mereka yang berada di puncak tidak hanya lebih kaya dari sebelumnya, tetapi juga lebih berpengaruh secara politik dan ekonomi.”

Meski persaingan semakin ketat, 14 miliarder baru berhasil menembus daftar tahun ini. Di antaranya adalah Vlad Tenev (Robinhood), Travis Boersma (Dutch Bros Coffee), dan Edwin Chen (Surge AI). Ledakan kecerdasan buatan juga membawa sejumlah nama baru seperti Michael Intrator dan Brian Venturo dari CoreWeave, serta mengangkat kekayaan para veteran seperti Steve Ballmer (Microsoft) dan Jensen Huang (Nvidia).

Dari sisi representasi gender, jumlah perempuan dalam daftar sedikit menurun menjadi 62 orang atau sekitar 15% dari total, dibandingkan 17% tahun lalu. Alice Walton, putri tunggal pendiri Walmart Sam Walton, masih menjadi perempuan terkaya Amerika, sementara Diane Hendricks mempertahankan status sebagai perempuan self-made terkaya. Menariknya, 71% dari anggota Forbes 400 tahun ini adalah self-made, meningkat dari 67% tahun lalu, menunjukkan pergeseran besar dalam pola penciptaan kekayaan di Amerika.

Forbes juga menyoroti tingkat filantropi para miliarder dengan skala penilaian 1 hingga 5. Tiga perempat dari mereka tercatat telah menyumbangkan kurang dari 5% kekayaannya untuk kegiatan amal. Namun, tokoh-tokoh seperti George Soros dan Warren Buffett tetap berada di posisi teratas sebagai dermawan terbesar dengan donasi lebih dari 20% kekayaan mereka.

Tingginya ambang kekayaan tahun ini bahkan membuat sekitar 500 miliarder Amerika gagal masuk daftar, termasuk nama-nama terkenal seperti Oprah Winfrey, LeBron James, dan Taylor Swift. Forbes menekankan bahwa daftar tersebut menggunakan harga saham dan nilai tukar per 1 September 2025 sebagai acuan, dan hanya mencatat kekayaan individu, bukan kekayaan keluarga multigenerasi secara kolektif.

Kenaikan tajam dalam total kekayaan dan ambang masuk Forbes 400 menegaskan bahwa konsentrasi kekayaan di Amerika Serikat terus meningkat. Dengan dominasi sektor teknologi, kripto, dan kecerdasan buatan, lanskap kekayaan masa depan diperkirakan akan semakin dipengaruhi oleh inovasi dan perubahan struktural ekonomi global.