JAKARTA — Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanan yang solid di tengah ketidakpastian global dengan proyeksi pertumbuhan mencapai 5,08% secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan IV 2024. Sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap kuat di level 5,05% (yoy), didukung oleh berbagai faktor yang mendorong aktivitas ekonomi nasional.
Salah satu faktor utama yang menopang pertumbuhan ekonomi di penghujung tahun adalah meningkatnya aktivitas konsumsi. Peningkatan belanja masyarakat, baik di sektor rumah tangga maupun sektor bisnis, mencerminkan tingkat kepercayaan yang stabil terhadap kondisi ekonomi. Hal ini semakin diperkuat oleh pengeluaran pemerintah yang cenderung meningkat di akhir tahun, terutama untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur dan pelaksanaan berbagai program strategis yang telah direncanakan sebelumnya. Menurut Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, dorongan dari belanja akhir tahun berperan penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain konsumsi, dinamika politik juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas ekonomi pada penghujung tahun. Penyelenggaraan pemilihan umum kepala daerah secara serentak menciptakan efek positif bagi sektor ekonomi, terutama dalam hal peningkatan belanja pemerintah dan sektor swasta terkait penyelenggaraan pemilu. Efek lanjutan dari aktivitas politik ini juga terlihat dalam meningkatnya kinerja investasi, dengan para pelaku usaha dan investor semakin percaya terhadap stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia. Kembalinya arus investasi di berbagai sektor strategis, termasuk industri manufaktur, infrastruktur, dan energi, memberikan dorongan tambahan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Sektor perdagangan juga menjadi faktor krusial dalam menopang laju pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2024. Performa ekspor yang solid, terutama dalam komoditas unggulan seperti kelapa sawit, batu bara, besi, baja, dan nikel, terus memberikan kontribusi besar terhadap neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah tetap konsisten dalam menjaga daya saing ekspor nasional di tengah ketatnya persaingan global. Stabilitas harga komoditas utama di pasar internasional juga memberikan keuntungan bagi Indonesia sebagai salah satu eksportir terbesar di dunia.
Indikator ekonomi lainnya juga menunjukkan tren yang menjanjikan. Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan, mencerminkan peningkatan aktivitas produksi dalam negeri. PMI yang terus berada di zona ekspansi menjadi sinyal positif bahwa sektor industri manufaktur masih memiliki daya tahan dan potensi untuk terus berkembang. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap barang-barang produksi Indonesia tetap kuat, baik di pasar domestik maupun internasional.
Pemerintah optimistis bahwa perekonomian Indonesia tetap berada di jalur pertumbuhan yang stabil. Berbagai kebijakan telah disiapkan untuk menjaga momentum ini, termasuk strategi fiskal yang akomodatif serta langkah-langkah untuk memperkuat iklim investasi. Dengan fundamental ekonomi yang tetap kuat, Indonesia diyakini mampu mempertahankan pertumbuhan di atas 5% hingga akhir tahun, sekaligus menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul di tengah kondisi ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian.