Presiden Prabowo Subianto memulai tahun 2025 dengan langkah strategis dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pada Kamis (2/1), Presiden memanggil Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani, ke Istana Kepresidenan untuk membahas arah investasi Indonesia di masa mendatang.
Kedatangan Rosan di Kompleks Istana pada pukul 14.19 WIB disambut perhatian publik. Mengenakan batik lengan panjang, Rosan tampak optimis saat melangkah menuju ruang pertemuan. Namun, ia memilih bersikap tertutup terkait detail agenda yang akan dibahas bersama Presiden. Kepada wartawan, ia hanya menyampaikan bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari laporan rutin awal tahun.
“(Menemui) Bapak Presiden untuk memberikan pembaruan terkait pekerjaan,” ungkap Rosan singkat di hadapan para jurnalis di halaman Kompleks Istana Kepresidenan.
Dalam kesempatan yang sama, Rosan mengumumkan target ambisius yang telah ditetapkan pemerintah untuk investasi pada tahun 2025. Dengan nada penuh keyakinan, ia menyebut angka yang mencengangkan, yakni Rp1.900 triliun sebagai target investasi nasional. Angka ini tidak hanya menunjukkan ambisi pemerintah, tetapi juga menegaskan komitmen untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi strategis di tengah persaingan global yang semakin ketat.
“Target Rp1.900 triliun lebih,” ujar Rosan tegas, memberikan gambaran tentang skala besar visi ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo. Kendati demikian, Rosan belum bersedia memberikan rincian mengenai sektor-sektor prioritas yang akan menjadi tumpuan dalam mencapai target tersebut. Ia berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut kepada media setelah bertemu langsung dengan Presiden.
Target ini mencerminkan tekad pemerintah dalam melanjutkan agenda hilirisasi industri dan memperkuat investasi di berbagai sektor strategis. Hilirisasi, yang menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo, bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam Indonesia dan mendorong pertumbuhan sektor manufaktur. Dengan demikian, target investasi ini bukan hanya tentang menarik modal asing, tetapi juga memastikan pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada keunggulan kompetitif nasional.
Peningkatan investasi sebesar ini tentunya menjadi tantangan besar di tengah dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Namun, pemerintah optimis bahwa dengan strategi yang tepat, dukungan regulasi yang kuat, dan sinergi antara sektor publik dan swasta, ambisi tersebut dapat tercapai. Langkah konkret untuk memperkuat iklim investasi dan menyederhanakan birokrasi telah menjadi agenda utama yang terus dikejar oleh pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo.
Dalam konteks ini, keberhasilan mencapai target investasi Rp1.900 triliun tidak hanya akan menjadi pencapaian ekonomi, tetapi juga simbol transformasi Indonesia menuju negara maju yang mandiri secara ekonomi. Dengan pertemuan antara Presiden dan Menteri Investasi yang berlangsung di awal tahun ini, masyarakat dapat berharap bahwa kebijakan yang dihasilkan akan membawa dampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Saat ini, perhatian publik tertuju pada hasil diskusi strategis yang dilakukan di Istana. Tidak hanya menunggu rincian lebih lanjut mengenai sektor prioritas, tetapi juga langkah konkret yang akan diambil oleh pemerintah untuk merealisasikan target besar ini. Dengan tekad dan visi yang kuat, Presiden Prabowo dan timnya siap menghadirkan babak baru dalam perjalanan ekonomi Indonesia.