Bandung — Rino Rakhmata Mukti, pengajar di ITB, meraih Habibie Prize 2025 berkat riset inovatifnya mengembangkan zeolit dari sekam padi. Penelitian ini menyoroti potensi material berpori yang efisien, ramah lingkungan, dan relevan dengan kebutuhan industri nasional.
Zeolit merupakan mineral kristal aluminium silikat yang dapat ditemukan secara alami maupun sintetis. Karakteristik pori‑porinya memungkinkan molekul kecil melewati dengan mudah, menjadikannya unggul untuk penyaringan air, pembenah tanah, hingga katalis industri kimia.
Rino Mukti memanfaatkan sekam padi sebagai sumber material, menciptakan alternatif berkelanjutan yang mendukung ekonomi sirkular. Pendekatan ini tidak hanya mengurangi limbah pertanian, tetapi juga menghasilkan zeolit dengan kualitas kompetitif untuk aplikasi industri.
Dari perspektif teknis, zeolit sekam padi memiliki kemampuan adsorpsi amonia, sehingga dapat digunakan dalam produk ramah lingkungan seperti detergen. Selain itu, material ini berpotensi diaplikasikan dalam penyulingan minyak bumi dan pakan ternak, memperluas cakupan pemanfaatan.
Penghargaan Habibie Prize 2025 dari BRIN menegaskan relevansi riset ini terhadap pengembangan ilmu dasar sekaligus penerapan praktis. Inovasi Rino Mukti menunjukkan bagaimana riset akademik dapat menjawab kebutuhan industri nasional dengan solusi berkelanjutan.
Kesimpulannya, zeolit sekam padi bukan sekadar inovasi material, tetapi juga model integrasi antara riset ilmiah, keberlanjutan lingkungan, dan kebutuhan industri. Bagi kalangan profesional, riset ini menjadi benchmark bagaimana sains dasar dapat menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat dan ekonomi.
