Copenhagen — Peraih Nobel Fisika 2023, Anne L’Huillier, menyatakan keyakinannya bahwa semakin banyak perempuan akan memenangkan Nobel di bidang sains di masa depan. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah perempuan yang aktif di laboratorium dan tim riset di seluruh dunia.
Komentar tersebut disampaikan di sela konferensi di Kopenhagen, sehari setelah Akademi Ilmu Pengetahuan Swedia mengumumkan Nobel Fisika 2025 untuk tiga ilmuwan pria berbasis di Amerika Serikat atas riset mekanika kuantum.
L’Huillier menekankan bahwa proses seleksi Nobel biasanya menilai karya yang dilakukan sekitar 30 tahun sebelumnya, sehingga butuh waktu bagi kontribusi generasi peneliti perempuan saat ini untuk diakui. “It’s changing, there will be more and more women winning the Nobel physics and chemistry prizes. I’m totally convinced,” ujarnya.
Sejak penghargaan Nobel Fisika pertama kali diberikan pada 1901, hanya lima perempuan yang pernah memenangkannya, termasuk L’Huillier sendiri. Untuk Nobel Kimia, hanya delapan perempuan yang tercatat sebagai penerima dari total 197 laureate. Meski demikian, tren mulai bergeser: sejak 2018 sudah ada tiga perempuan yang meraih Nobel Fisika, mencerminkan meningkatnya partisipasi perempuan dalam riset ilmiah.
L’Huillier juga menyoroti tanggung jawab moral yang ia rasakan sebagai salah satu dari sedikit perempuan penerima Nobel Fisika. Ia merasa perlu berbicara kepada generasi muda dan menginspirasi lebih banyak perempuan untuk menekuni sains. “It comes with a lot of responsibilities, probably even more than for my male colleagues,” katanya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa perubahan budaya dan meningkatnya visibilitas perempuan di dunia sains mulai membuahkan hasil. Dengan sekitar 30% anggota laboratoriumnya di Lund, Swedia, adalah perempuan, L’Huillier optimistis bahwa representasi ini akan terus berkembang.
Kesimpulannya, Nobel Sains di masa depan diperkirakan akan semakin inklusif. Bukan hanya karena adanya “dorongan” untuk memberi penghargaan kepada perempuan, tetapi juga karena kualitas riset mereka yang semakin menonjol dan diakui secara global.
