Mumbai – Peringkat terbaru miliarder terkaya India yang dirilis oleh Fortune India–Waterfield Advisors menegaskan ketahanan sekaligus gejolak yang mewarnai kelas ultra-kaya India. Untuk tahun 2025, daftar eksklusif ini hanya berfokus pada 100 miliarder teratas, menampilkan puncak dunia usaha India di tengah ketidakpastian global dan turbulensi pasar domestik.
Jumlah miliarder India sedikit menurun tahun ini, dari 185 menjadi 182 individu dengan kekayaan minimal ₹8.576 crore. Namun, perebutan posisi di daftar 100 teratas semakin ketat. Ambang masuk meningkat menjadi ₹24.283 crore dibandingkan ₹22.739 crore pada 2024, mencerminkan persaingan yang makin sengit bahkan di kalangan super-elit.
Secara kolektif, kekayaan 100 miliarder teratas mengalami penurunan $28 miliar — penurunan pertama dalam tiga tahun terakhir. Pelemahan nilai tukar rupee dari 83,96 ke 85,76 terhadap dolar AS, ditambah pertumbuhan indeks Nifty yang hanya sekitar 1%, menjadi faktor utama yang menekan akumulasi kekayaan. Dalam situasi ini, hanya 46 miliarder yang berhasil menambah kekayaannya, jauh lebih sedikit dibanding 88 orang pada tahun sebelumnya.
Meski terjadi koreksi, para konglomerat terkaya India tetap memegang pengaruh besar dengan total kekayaan mencapai $1,015 triliun. Tiga nama besar — Mukesh Ambani, Gautam Adani, dan keluarga Mistry — masih menguasai posisi teratas, menegaskan dominasi mereka di sektor energi, infrastruktur, hingga konglomerasi multibidang.
Beberapa pergerakan mencolok juga terjadi. Sunil Mittal tampil sebagai bintang baru tahun ini dengan lonjakan signifikan dalam daftar, sementara Kumar Mangalam Birla berhasil menembus jajaran 10 besar, menegaskan pentingnya diversifikasi dan ekspansi strategis untuk mempertahankan status miliarder di tengah pasar yang tidak menentu.
Perubahan dalam daftar ini mencerminkan tema yang lebih luas dalam perekonomian India: penciptaan kekayaan yang semakin selektif, tekanan dari faktor makroekonomi, dan kemampuan para pemimpin industri untuk menyesuaikan strategi. Hal ini juga menunjukkan bagaimana para pengusaha semakin membangun ketahanan dalam portofolio mereka, dengan diversifikasi lintas sektor dan wilayah guna mengurangi risiko volatilitas.
India tetap menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia, sebuah konteks yang menyoroti peluang sekaligus tantangan dalam menjaga kekayaan miliarder. Peringkat 2025 pada akhirnya menjadi cermin evolusi ekonomi, di mana kemampuan beradaptasi dan visi jangka panjang menjadi pembeda antara mereka yang sekadar bertahan dan mereka yang muncul lebih kuat.