share

Singapura Peringkat Pertama AI Readiness, Minat Belajar Gen AI Terus Naik

September 4, 2025

Oleh: Professional Review

Singapura – Minat masyarakat pada kecerdasan buatan generatif (Gen AI) semakin meningkat di Singapura. Laporan terbaru Coursera menempatkan negara ini di peringkat pertama dari 109 negara dalam hal kematangan AI atau AI maturity, yang mencerminkan kesiapan suatu negara dalam berinovasi dengan teknologi AI.

Indeks tersebut dirilis pada Juli dengan menggabungkan data pendaftaran kursus AI di Coursera, publikasi riset dari institusi lokal, serta AI Preparedness Index dari IMF. Singapura unggul di atas Denmark (peringkat kedua) dan Swiss (peringkat ketiga).

Menurut Profesor Simon Chesterman, direktur senior tata kelola AI di AI Singapore, hasil ini menunjukkan adanya minat yang sehat dari masyarakat untuk mempelajari teknologi baru. “Mereka ingin tahu lebih jauh atau menjaga relevansi di dunia kerja. Ini sinyal positif, tapi kita tidak boleh berpuas diri,” jelasnya.

Sejak 2017, Singapura sudah meluncurkan program AI Singapore untuk mendorong pemanfaatan AI di sektor publik dan bisnis. Pada 2023, strategi tersebut diperbarui menjadi National AI Strategy 2.0 dengan fokus memperluas talenta AI dan mendorong pemanfaatannya untuk kepentingan publik.

Data Coursera menunjukkan ada 107.000 pendaftaran kursus Gen AI di Singapura hingga kini, dengan 44.000 di antaranya terjadi pada 2024. Mayoritas peserta berasal dari kelompok milenial (62%), disusul Gen X (28%), sementara pelajar di bawah usia 25 tahun menyumbang 6%. Menariknya, pertumbuhan pendaftar perempuan naik 253%, lebih tinggi dibanding laki-laki yang bertumbuh 168%.

CEO Coursera Greg Hart menyebut studi bersama Google dan Access Partnership memperkirakan kontribusi AI bisa mencapai US$150 miliar (Rp1920 triliun) bagi ekonomi Singapura pada 2030. Untuk itu, jumlah tenaga kerja yang memiliki keterampilan AI perlu ditingkatkan tiga kali lipat dalam 3–5 tahun mendatang. “Kursus daring adalah cara efektif untuk memperluas akses pendidikan kelas dunia,” ujarnya.

Pemerintah turut memperluas akses melalui SkillsFuture. Sejak Agustus 2024, Coursera dan Udemy Business resmi menjadi platform yang bisa menggunakan kredit SkillsFuture. Hingga pertengahan tahun, lebih dari 2.400 klaim kredit diajukan untuk langganan Coursera, meningkat hampir sepuluh kali lipat dari tahun sebelumnya.

Salah satu peserta, Christopher Tan (55), seorang pendidik di bidang matematika dan statistik, sudah menyelesaikan lebih dari 30 kursus Coursera sejak September 2024. Ia mengaku terbantu dengan fleksibilitas belajar yang bisa dilakukan di mana saja. “Saya bisa belajar di MRT lewat ponsel, lalu melanjutkan di laptop di rumah. Kursusnya diajar langsung oleh profesor dari universitas ternama,” katanya.

Dengan 1,3 juta pengguna terdaftar di Coursera dan dukungan kebijakan pemerintah, Singapura semakin mengukuhkan diri sebagai pemimpin global dalam kesiapan AI. Namun, tantangan berikutnya adalah memastikan keterampilan ini merata di seluruh lapisan masyarakat agar transformasi digital benar-benar inklusif.