share

Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024: Mendorong UMKM Kuliner untuk Berkembang dan Menyongsong Peluang Baru

Jakarta — Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024 with BRI yang diselenggarakan oleh Idepreneurs Club menjadi panggung inspirasi bagi pelaku usaha kuliner di Indonesia. Acara ini bertujuan memberdayakan UMKM kuliner dengan memberikan wawasan, strategi, dan kiat-kiat untuk membangun bisnis yang siap berkembang di tengah ketatnya persaingan. Lebih dari sekadar pertemuan bisnis, forum ini memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk memahami cara mengelola dan mengembangkan bisnis mereka dengan lebih efektif, serta untuk beradaptasi dengan tantangan yang terus berubah dalam industri kuliner.

Johannes Leonardo, Ketua Panitia Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024, menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah pembelajaran bagi para pebisnis kuliner, di mana pengalaman dan inspirasi dari praktisi yang telah berpengalaman dapat menjadi pelajaran berharga. Menurutnya, acara ini menghadirkan strategi nyata yang dapat diadopsi oleh para pelaku usaha, yang diharapkan bisa membangun fondasi bisnis yang lebih kokoh dan siap menghadapi tahap pengembangan atau scale-up. Dalam pernyataan resminya, Johannes menyebutkan bahwa harapannya adalah peserta dapat mengambil manfaat dari kisah inspiratif dan strategi jitu yang dipaparkan oleh para pembicara.

Beberapa tokoh inspiratif dari industri kuliner turut hadir dan membagikan kisah perjuangan mereka, di antaranya CEO Pisang Madu Pasti Rio Saputra, pendiri Burgreens dan Green Rebel Helga Angelina, serta CEO Urban Wagyu Arga Pratama. Masing-masing membawa cerita unik tentang perjalanan usaha mereka, yang tidak hanya penuh kerja keras tetapi juga menekankan pentingnya membangun visi dan inovasi berkelanjutan dalam dunia bisnis.

Rio Saputra memulai Pisang Madu Pasti dari usaha sederhana dengan modal kecil, namun mampu membangun merek lokal yang kini dikenal luas. Mengawali bisnis dari sebuah gerobak kecil di Gading Serpong, Rio mengembangkan bisnisnya hingga memiliki puluhan gerai di kawasan Jabodetabek. Dalam forum tersebut, Rio menceritakan bahwa kunci keberhasilannya adalah kesabaran dalam riset dan eksperimen untuk menemukan formula yang tepat, serta strategi branding yang kuat yang memungkinkan produknya menarik perhatian publik, termasuk kalangan figur publik. Dengan keberhasilan yang telah dicapai, Pisang Madu Pasti kini memiliki sekitar 40 outlet tanpa perlu menerapkan sistem waralaba. Rio juga menekankan pentingnya menjaga kualitas produk dan kontrol operasional, yang menurutnya merupakan fondasi utama dalam menjaga konsistensi bisnis.

Sementara itu, Helga Angelina memiliki visi yang berbeda ketika memulai Burgreens bersama suaminya. Dengan latar belakang pola makan sehat berbasis tanaman, Helga ingin mengubah gaya hidup sehat menjadi bisnis yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Gerai pertama Burgreens dibuka dengan modal terbatas di kawasan Rempoa, namun mendapatkan sambutan hangat dari komunitas pecinta makanan sehat. Helga bercerita bahwa titik balik Burgreens terjadi ketika seorang investor tertarik untuk mendukung ekspansi bisnis ini ke pusat perbelanjaan besar, memberikan kesempatan bagi Burgreens untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Pandemi menjadi momen yang memacu Helga untuk mendirikan Green Rebel, sebuah merek fast-moving consumer goods (FMCG) yang fokus menyediakan protein berbasis tanaman. Green Rebel kini bahkan telah merambah pasar internasional, menunjukkan bahwa bisnis kuliner dengan visi keberlanjutan memiliki potensi besar untuk berkembang. Dengan Green Rebel, Helga ingin menjadi pemasok protein nabati yang dapat mendukung restoran-restoran lain dalam menciptakan inovasi menu sehat. Bagi Helga, langkah ini bukan hanya sekadar bisnis, tetapi juga bagian dari misi untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Arga Pratama, pendiri Urban Wagyu, hadir dengan kisah yang menggugah tentang tekad dan ketangguhan dalam merintis usaha di bidang kuliner. Setelah mengalami kegagalan dalam bisnis fesyen, Arga beralih ke bisnis makanan dengan fokus pada daging wagyu premium, membangun Urban Wagyu sebagai layanan steak berbasis daring. Dia memanfaatkan peluang untuk menyajikan pengalaman bersantap eksklusif yang bisa dinikmati di rumah, menghadirkan menu wagyu premium dengan konsep yang berbeda. Arga bercerita bahwa keberhasilan Urban Wagyu banyak ditentukan oleh kejelian dalam melihat celah pasar yang dapat dimanfaatkan, bahkan dalam kondisi terbatas.

Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024 juga menghadirkan dua tokoh lainnya yang membawa perspektif berbeda dalam bisnis kuliner tradisional, yaitu Mario Dalimartha, CEO Seporsi Mie Kari dan Kembang Bawang, serta Nova Dewi, CEO Suwe Ora Jamu. Keduanya berhasil mengangkat makanan tradisional dengan sentuhan modern yang lebih relevan untuk generasi muda. Mario, misalnya, mengangkat kenangan masa kecil melalui mie kari dengan konsep yang disesuaikan untuk pasar masa kini, sementara Nova memperkenalkan jamu dalam kemasan modern yang menarik perhatian anak muda. Kedua figur ini berhasil menggabungkan cita rasa otentik dengan inovasi yang sesuai selera konsumen saat ini, menjadi bukti bahwa kuliner tradisional masih memiliki tempat di hati masyarakat dengan kemasan yang tepat.

Tidak hanya menyajikan inspirasi dari para pelaku bisnis, forum ini juga menyajikan sesi-sesi informatif dari perusahaan pendukung industri seperti BRI, Paper.id, dan YUKK Payment Gateway. Kehadiran perusahaan-perusahaan ini memberikan perspektif baru bagi peserta tentang pentingnya teknologi dalam pertumbuhan bisnis kuliner. Melalui penerapan teknologi tepat guna dalam sistem manajemen bisnis, para peserta diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses pengembangan usaha mereka. Para pelaku usaha kuliner belajar bahwa bisnis yang sukses tidak hanya ditentukan oleh cita rasa makanan yang enak, tetapi juga strategi pengelolaan bisnis yang baik dan adaptasi terhadap teknologi yang semakin berkembang.

Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024 with BRI menjadi bukti nyata bahwa UMKM kuliner memiliki potensi besar untuk berkembang dan berdaya saing jika didukung oleh wawasan, strategi, dan inspirasi yang tepat. Dengan menghadirkan praktisi yang telah berhasil di bidangnya, forum ini berhasil mengumpulkan berbagai kisah inspiratif yang dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha untuk mengatasi tantangan dan mencapai kesuksesan di dunia bisnis kuliner yang kompetitif.