Jakarta — Kesuksesan anak di masa depan ternyata tidak semata bergantung pada nilai akademik atau kualitas pendidikan formal. Sejumlah penelitian menegaskan, fondasi utama keberhasilan justru dibangun di rumah, melalui pola asuh dan kebiasaan yang ditanamkan orang tua sejak dini.
Berikut sembilan ciri orang tua yang dinilai mampu membesarkan anak sukses:
- Membangun kepercayaan diri lewat usaha Orang tua menekankan proses dan kerja keras, bukan sekadar pujian kosong. Anak belajar bahwa kegigihan lebih penting daripada bakat bawaan.
- Mengajarkan empati sejak dini Diskusi, contoh nyata, dan rutinitas harian membantu anak memahami perasaan orang lain, membentuk kecerdasan emosional yang krusial untuk kesuksesan sosial.
- Terlibat dalam waktu bermain Keterlibatan aktif orang tua saat bermain meningkatkan ikatan emosional, menumbuhkan hormon kebahagiaan, dan mendukung perkembangan mental anak.
- Menghindari konflik yang merusak Lingkungan rumah yang hangat dan minim konflik membantu anak tumbuh stabil secara emosional dan lebih percaya diri.
- Menjaga pola tidur anak Tidur cukup dan berkualitas terbukti penting bagi perkembangan otak, emosi, dan kesiapan belajar.
- Membatasi waktu layar (screen time) Paparan gadget berlebihan dapat menghambat perkembangan kognitif. Batasan yang jelas mendorong anak lebih aktif dan sosial.
- Menghargai proses, bukan hanya hasil Dengan menanamkan growth mindset, anak belajar melihat kegagalan sebagai peluang untuk berkembang.
- Menanamkan optimisme Anak yang dilatih berpikir positif lebih tangguh menghadapi tantangan dan tidak mudah menyerah.
- Menjadi teladan nyata Anak meniru perilaku orang tua. Konsistensi, tanggung jawab, dan kepedulian yang ditunjukkan orang tua akan tercermin dalam karakter anak.
Penelitian dari Pennsylvania State University dan Duke University mendukung temuan ini: anak dengan kemampuan sosial tinggi sejak TK terbukti lebih sukses secara akademik dan karier di usia dewasa.
Kesimpulannya, pola asuh yang menekankan empati, disiplin, dan teladan nyata jauh lebih menentukan masa depan anak dibanding sekadar fasilitas atau prestasi akademik.
